Membahas Tentang Cara Menjaga Kesehatan

Proses Pengolahan dan Nutrisi pada Kakao

Proses Pengolahan dan Nutrisi pada Kakao

Proses Pengolahan dan Nutrisi pada Kakao – Kakao merupakan asal muasal cokelat yang selama ini Anda spaceman nikmati, baik dalam bentuk batangan atau minuman. Di balik ketidakpopuleran buahnya, nyatanya ada segudang manfaat baik kakao untuk kesehatan tubuh yang mungkin tidak pernah Anda duga sebelumnya.  Tanaman ini menghasilkan buah yang cukup besar dan masing-masing mengandung 20 sampai 60 biji yang diselimuti oleh daging buah berwarna putih. Tak seperti rasa cokelat yang telah diolah, buah ini memiliki rasa yang kadang manis kadang juga asam. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kakao adalah biji dari buah coklat yang masih mentah dan belum diolah. Biji buah yang mentah ini mengandung antioksidan paling tinggi dibandingkan dengan yang telah diolah. Selain itu, biji buah ini juga menjadi sumber lemak tak jenuh tunggal yang sangat baik untuk kesehatan. Bahkan, bijinya juga mengandung vitamin, mineral, serat, karbohidrat alami, dan protein yang baik untuk kesehatan.

Proses Pengolahan Biji Kakao

Fermentasi

Pertama-tama, biji yang masih menempel dengan daging buahnya  akan dimasukkan ke dalam sebuah tong yang akan ditutup rapat. Setelah itu, biji-bijian ini akan dibiarkan di dalam tong selama beberapa hari sehingga mikroba bisa memakan daging buahnya dan memfermentasi bijinya. Dalam proses ini biasanya rasa dan aroma cokelat yang khas akan mulai muncul.

Pemanggangan

Biji yang kering ini nantinya akan dipanggang dan diolah sesuai kebutuhan. Proses pemanggangan inilah yang biasanya mulai memunculkan rasa cokelat asli yang biasa Anda konsumsi, yaitu rasa pahit.

Penghancuran

Setelah dipanggang, biji akan dihancurkan dan dipisahkan dari kulit luarnya. Ketika telah terpisah dari kulitnya, biji kakao disebut dengan istilah nibs. Nibs biasanya berukuran lebih kecil dari biji aslinya.

Penggilingan

Penggilingan menjadi proses terakhir dalam proses pengolahan biji kakao. Biji yang telah digiling akan berubah menjadi bubuk yang siap diolah menjadi berbagai produk coklat pasaran. Jika sudah digiling, bubuk kakao biasanya akan dicampur dengan berbagai bahan lain, seperti vanila, gula, dan susu.

Kandungan Nutrisi Kakao

Biji kakao mentah memiliki rasa seperti dark chocolate, tetapi agak lebih pahit. Dalam 100 gram biji kakao yang telah dihaluskan ada berbagai zat gizi yang terkandung, yaitu:

Manfaat kakao untuk kesehatan

Jika cokelat biasanya hadir dengan rasa manis berkat tambahan mentega, susu, dan gulanya, tidak demikian dengan kakao yang sudah berbentuk bubuk. Bubuk kakao sering kali diproses menjadi cokelat hitam (dark chocolate), sehingga masih memiliki cita rasa yang cukup asli karena belum mendapat tambahan bahan-bahan lainnya.

Sebelum menggunakannya sebagai bahan pembuat kue, es krim, dan berbagai sajian favorit lainnya, cermati dulu beberapa manfaat kakao bubuk berikut i

Tinggi Antioksidan

Bubuk kakao adalah salah satu makanan yang kaya akan kandungan flavonoid dragon slot sebagai bagian dari senyawa polifenol. Keduanya merupakan antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang bertugas untuk menangkal efek buruk dari radikal bebas, yang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit dalam tubuh.

Senyawa polifenol ini banyak dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan. Mulai dari mengurangi peradangan, memperlancar aliran darah, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh.

Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Oleh karena kandungan flavonoidnya yang tinggi, maka bubuk kakao dipercaya dapat memperkecil peluang Anda mengalami serangan jantung dan stroke. Pasalnya, flavonoid akan berperan dalam meningkatkan oksida nitrat di dalam darah yang akan melebarkan arteri dan pembuluh darah dalam tubuh, sehingga aliran darah meningkat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Cardiac Society pada hampir 158.000 orang menemukan fakta bahwa banyak makan cokelat nyatanya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Ini karena kakao diyakini mampu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Mengurangi Gejala Depresi

Cokelat sudah lama dikenal bisa memperbaiki suasana wild bandito hati seseorang. Ternyata, bubuk kakao-lah yang punya andil besar dalam hal ini. Menurut dr. Elson Haas, seorang penulis buku Staying Healthy with Nutrition, bubuk dari biji kakao ini bisa memperbaiki suasana hati sekaligus mengatasi depresi.

Efek positif ini didapat dari kandungan senyawa flavanol yang mampu menstabilkan serotonin, yakni zat kimia dalam tubuh yang berperan mengendalikan emosi. Tidak hanya itu, para peneliti dari Michigan Medicine University of Michigan juga menuturkan bahwa bubuk kakao bisa membantu produksi hormon endorfin sebagai pembentuk mood baik dalam tubuh.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam European Academy of Nutritional Sciences turut membuktikan hal ini. Hasilnya, kesehatan tubuh pria dewasa usia lanjut yang cukup sering makan cokelat cenderung meningkat. Hal ini juga masih diikuti dengan kondisi psikologis yang membaik.

Memperbaiki Fungsi Otak

Bubuk pembuat cokelat ini ternyata punya manfaat lain yang tak kalah unik, yaitu untuk menunjang berbagai fungsi otak. Ini karena kandungan senyawa polifenol dalam bubuk kakao bisa menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif dengan cara memperbaiki fungsi otak dan aliran darah dalam tubuh.Senyawa polifenol mengalir bersama darah menuju ke otak. Proses ini juga melibatkan kerja biokimia sebagai penghasil neuron dan molekul penting guna menunjang fungsi otak.Selain itu, polifenol juga dapat memengaruhi produksi nitrit oksida, yang akan melemaskan otot-otot pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah untuk otak.

Menurunkan Tekanan Darah

Kandungan flavonoid dalam bubuk kakao dipercaya dapat memperbaiki kadar oksida nitrat dalam darah. Hal ini juga secara bersamaan akan meningkatkan fungsi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Bahkan, temuan dari sebuah studi yang dimuat dalam Cochrane Library turut mendukung pernyataan tersebut.

Menurutnya, efek baik dari flavonoid ini akan semakin terlihat bila dikonsumsi oleh orang yang telah memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan yang tidak. Efek ini juga lebih terlihat pada orang yang telah berusia lanjut daripada mereka yang masih muda.

Memperbaiki Gejala Diabetes Tipe 2

Meski konsumsi cokelat secara berlebihan tidak disarankan untuk orang dengan diabetes, nyatanya kakao memiliki manfaat yang cukup menjanjikan. Kandungan flavanol sebagai antioksidan di dalam biji coklat murni ini ternyata bisa membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat di dalam usus.

Selain itu, biji coklat murni ini ternyata juga mampu meningkatkan sekresi insulin, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kendali gula darah di dalam tubuh. Namun, memang dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat biji cokelat ini pada pengidap diabetes.

Exit mobile version